Saturday, July 12, 2014

An existence

aku masih percaya dengan intuisi.
walau tak sepenuhnya berpikir rasional, tapi intuisi membawaku pada kenyataan hidupmu. kisah yang sebelumnya hanya samar ku tahu. kebohongan yang kau selimuti dengan segala tetek-bengek pencitraan.
hingga sempat dengan segala kerendahan hati ku katakan, "aku mampu menerimamu apa adanya." Saat itu intuisi seakan menatapku lekat sambil berkacak pinggang.

yaa.. kau pernah bilang, "tak ada yang tak mungkin".
padahal kau tahu jelas antara kita adalah hal yang tak mungkin.
oh ya, mungkin benar... itu mungkin bagimu.
ya ya ya... tapi tidak bagiku. haha... 
it's really impossible for me. lol~

intuisi masih selalu melekat, bahkan ia terlalu melekat dalam diriku, dan ia terlalu pencemburu. intuisiku terlalu pemarah. namun intuisiku selalu mampu memberikan pelajaran. intuisi yang seringkali tak sehati, namun jelas ia terlahir dari hati. ia membuatku bersyukur bahwa aku masih punya hati. sampai pada suatu waktu aku anggap intuisi adalah suara hati malaikat penjagaku.

intuisi... cobalah suatu waktu kau menjelma menjadi sesosok bentuk.
bentuk apa saja, asal berbentuk.
karena aku terlalu lelah menghadapi ia yang fatamorgana.

oh, bukan engkau yang ku maksud wahai intuisi.
tapi yang orang ramai sebut 'rasa cinta'.

Tangerang, 010214




No comments: